Skip to content

Menu

  • About Us
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024

Calendar

July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Categories

  • Bisnis
  • E-sport
  • Fashion
  • informasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Seleb
  • Sport
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Copyright KabarTeraktual.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress

KabarTeraktual.com
  • About Us
  • Contact Us
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
You are here :
  • Home
  • Kesehatan
  • Bioadaptor Tersedia di 22 RS Indonesia Efektif untuk Pasien Jantung Usia Muda
Written by adminMay 31, 2024

Bioadaptor Tersedia di 22 RS Indonesia Efektif untuk Pasien Jantung Usia Muda

Kesehatan Article

– Sekelompok peneliti internasional yang dipimpin oleh Prof. Shigeru Saito dari Jepang baru baru ini merilis hasil studi klinis selama 24 bulan yang membandingkan teknologi stent terbaru Bioadaptor dengan stent DES (Drug Eluting Stent) konvensional. Hasil studi ini diumumkan pada konferensi Intervensi Kardiovaskular terbesar di Eropa, EuroPCR 2024 dalam rangka mengembangkan solusi jangka panjang yang aman dan efektif bagi pasien jantung koroner. Penelitian klinis menunjukkan hasil yang superior dengan tingkat kegagalan sebesar 1,9 persen vs 5,5% atau 65% lebih baik antara Bioadaptor dibandingkan DES setelah dua tahun usai prosedur. Lebih jauh lagi, hasil studi bahkan mengemukakan hasil yang terbukti lebih efektif bagi pasien jantung berusia muda dan pasien dengan penyakit penyerta seperti diabetes. Hampir 40 tahun telah berselang sejak prosedur percutaneous coronary intervention (PCI) pertama dilakukan untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit dengan memasukin stent ke dalam pembuluh darah.

Walaupun efektif melebarkan pembuluh darah, metode pemasangan stent ini seringkali menyebabkan insiden penyempitan pembuluh darah berulang (restenosis). Berbagai inovasi telah dikembangkan untuk mengurangi terjadinya restenosis, ditandai dengan ditemukannya inovasi Stent Bersalut Obat (DES) yang melepaskan obat obatan ke pembuluh darah dengan hasil yang terbukti lebih baik. Walaupun terdapat perkembangan yang signifikan, komplikasi jangka panjang tetap tidak terhindarkan pada penggunaan DES. Sekitar 20 50% pasien masih mengalami penyempitan pembuluh darah setelah 5 10 tahun setelah prosedur PCI. Stent permanen DES dapat membatasi pergerakan alami dan kemampuan pembuluh darah untuk beradaptasi, sehingga meningkatkan potensi kejadian klinis seperti serangan jantung, gagal jantung dan pemasangan stent ulang.

Risiko penyempitan pembuluh darah ini bahkan dua kali lebih tinggi pada penderita jantung yang mengidap diabetes. Karena itu, inovasi terbaru Stent Bioadaptor memberikan angin segar bagi pasien jantung, terutama bagi penderita diabetes, mengingat hasil uji klinis menandakan tingkat keamanan dan efektivitas yang lebih baik untuk mengatasi penyumbatan pembuluh darah. JOB FAIR di Belitung Timur Dibuka, Tersedia Lebih dari 100 Lowongan Kerja, Ini Nama Nama Perusahaan Bangkapos.com Spesialis Jantung dan Pembuluh Koroner, Dr. dr. Vito Anggarino Damay mengatakan meskipun keduanya efektif membuka arteri yang tersumbat, masing masing bekerja dengan cara yang berbeda. Bioadaptorkata dr Vito adalah stent terbaru yang menggabungkan fungsi Stent Bersalut Obat (DES) dengan Stent Polimer Bioresorbable (BRS) menggunakan materi biodegradable untuk mendukung pemulihan fungsi arteri.

Dengan desain tiga helai heliks metal bersalut obat dan elemen “uncaging” yang beradaptasi dengan pembuluh darah setelah 6 bulan, Bioadaptor memulihkan gerakan dan fungsi pembuluh koroner serta mengembalikan fungsi alami pembuluh darah. "Bioadaptor memiliki tiga fase perawatan dimulai dengan membuka dan memperlancar pembuluh darah, lalu melepaskan obat obatan secara bertahap untuk mengontrol pembentukan jaringan sehat. Setelah pemulihan, Bioadaptor melakukan adaptasi struktural, memungkinkan pembuluh darah bergerak dan berfungsi secara alami. DES efektif memulihkan peredaran darah di fase pertama, tetapi desainnya menghalangi pembuluh darah bergerak alami, meningkatkan risiko komplikasi jantung jangka panjang seperti serangan jantung dan pemasangan stent ulang," ujar dr Vito dalam pernyataannya, Jumat(31/5/2024). Pakar Jantung dari RS Medistra Jakarta, Prof.Dr. Teguh Santoso menyebut Bioadaptor membawa harapan baru bagi penderita jantung koroner. Stent DES memiliki risiko penyempitan arteri berulang (restenosis) dalam jangka panjang, dengan risiko komplikasi akut sebesar 20% setelah 5 tahun dan 50% setelah 10 tahun. Ini menjadi kekhawatiran bagi pasien muda yang aktif. Bioadaptor mengurangi risiko MACE karena memulihkan fungsi fisiologis pembuluh koroner.

“Bioadaptor cocok untuk sebagian besar jenis kasus PCI dengan tingkat keamanan dan efikasi yang sangat baik,” ujarnya. Sementara itu dr Ismi Purnawan dari RSPAD Gatot Subroto, Jakarta mengatakan pasien usia produktif berusia relatif lebih muda dan memiliki gaya hidup aktif sehingga harus mengantisipasi risiko restenosis setelah pemasangan stent DES. "Bioadaptor memungkinkan aliran darah lebih besar dan pemulihan pergerakan pembuluh darah kembali ke fungsi alami. Pada pasien diabetes, teknologi Bioadaptor terbukti lebih efektif mengurangi risiko MACE,” ujarnya.

Prof. Ribicini dari Italia menambahkan bahwa setelah PCI, pasien diabetes memiliki risiko serangan jantung dua kali lebih tinggi, terutama yang bergantung pada insulin. “Bioadaptor memberikan harapan bagi pasien jantung dengan diabetes, yang terbukti aman dan efektif menyembuhkan pembuluh darah yang tersumbat serta mendukung kesehatan jantung jangka panjang,” kata Ribicini. Teknologi terbaru Bioadaptor ini telah dikembangkan dan diuji selama lebih dari enam tahun di berbagai negara. Di Indonesia, pemasangan pertama dilakukan pada Juni 2022 di Rumah Sakit Medistra Jakarta oleh Prof. Dr. Teguh Santoso. Hingga saat ini, lebih dari 200 tindakan telah dilakukan. Prof. Dr. Shigeru Saito, peneliti utama Bioadaptor dari Jepang, mengungkapkan hasil studi menunjukkan penurunan 78% kejadian klinis pada pasien dengan penyakit di arteri kiri (LAD). “Bioadaptor berpotensi menjadi standar baru dalam pengobatan pasien Jantung Koroner,” ujarnya.

Country Manager Elixir Medical Indonesia, Ati Saraswati menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, rumah sakit di Indonesia tidak kalah dalam mengadopsi teknologi terbaru di pengobatan jantung karena dokter jantung di Indonesia terus mengikuti perkembangan inovasi teknologi terbaru. “Kami sangat bangga dapat menghadirkan Bioadaptor sebagai salah satu terobosan paling signifikan dalam desain implant ring jantung koroner selama 30 tahun terakhir”, tuturnya. Di tanah air, Bioadaptor telah tersedia di sejumlah rumah sakit dengan fasilitas jantung terbaik seperti RS Medistra, RS Harapan Kita, RS Mandaya, Brawijaya Hospital, RS Jakarta Heart Centre (JHC), RS Binawaluya, RS Mitra Kelapa Gading, MMC Hospital, Bethsaida Hospital, Tzu Chi Hospital, RS Siloam Kebon Jeruk, RS Siloam Lippo Village, RS Siloam MRCC, RS Siloam Cikarang, RSPAD Gatot Soebroto, Eka Hospital Cibubur, Eka Hospital Tangerang, Mayapada Hospital Lebak Bulus, RS Pondok Indah, Charitas Hospital Palembang, Primaya Hospital Tangerang dan RS Abdi Waluyo. “Besar harapan kami, pasien tidak perlu pergi ke luar negeri untuk mendapatkan perawatan jantung, karena rumah sakit di tanah air telah menawarkan fasilitas yang canggih, teknologi dan solusi terbaru seperti Bioadaptor, dan yang tidak kalah pentingnya didukung dokter dokter spesialis jantung dan kardiovaskular terbaik, seperti yang hadir mewakili Indonesia di ajang EuroPCR 2024 ini dan mendapatkan pengakuan dunia kardiovaskular internasional,” tutupnya.

Artikel ini merupakan bagian dari KG Media. Ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya.

You may also like

Olahraga yang Aman dan Efektif untuk Pengidap Penyakit Jantung

Cara Mengukur dan Manfaat Mengetahui Komposisi Lemak Tubuh 

Awas Keliru! Ketahui Bedanya Air Mineral dan Air Demineral!

Tags: bioadaptor, diabetes, health & concerns, jantung koroner, jepang, kesehatan, shigeru saito, teguh santoso, vito anggarino damay

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Archives

  • July 2025
  • June 2025
  • May 2025
  • April 2025
  • February 2025
  • January 2025
  • December 2024
  • November 2024
  • October 2024
  • September 2024
  • August 2024
  • July 2024
  • June 2024
  • May 2024
  • April 2024

Calendar

July 2025
M T W T F S S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
28293031  
« Jun    

Categories

  • Bisnis
  • E-sport
  • Fashion
  • informasi
  • Kesehatan
  • Lifestyle
  • Metropolitan
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Seleb
  • Sport
  • Techno
  • Travel
  • Uncategorized

Copyright KabarTeraktual.com 2025 | Theme by ThemeinProgress | Proudly powered by WordPress