
Menhub Pastikan Proyek LRT Bali Tak Sepi Investor, Korsel Masih Komitmen
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan investor asal Korea Selatan masih menaruh komitmennya untuk membangun proyek Light Rail Transit (LRT) Bali. Menhub Budi menegaskan, proyek transportasi massal di Pulau Dewata itu tak sepi dari minat investor. Bahkan, jumlah investor diprediksi akan bertambah. Saat ini, lanjut Menhub, terdapat investor lokal yang telah mengungkapkan minatnya untuk turut serta membangun LRT Bali.
"Prinsipnya kami memberikan ruang kepada semua investor untuk melakukan," ungkap Menhub di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (9/9/2024). "Korea menurut hemat saya masih on (komitmen), ada juga beberapa local investor mau. Makin banyak investor mau, makin baik," sambungnya. Dalam kesempatan tersebut, Menhub juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini investor asal China belum ada yang mengungkapkan minatnya untuk ikut membangun LRT.
Kunci Jawaban IPS Kelas 8 Halaman 138 139 140 Evaluasi, Kurikulum Merdeka: Tema 2 Kemajemukan Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 117 119 Kurikulum Merdeka: Penilaian Pengetahuan Bab 4 Halaman all Pengakuan Agus Tikam Istri saat Live Facebook: Emosi Korban Masih Berhubungan dengan Mantan Suami Serambinews.com
Kunci Jawaban PAI Kelas 12 Halaman 31 37 Kurikulum Merdeka, Penilaian Pengetahuan Bab 1 Halaman all Kunci Jawaban PAI Kelas 8 Halaman 131 132 133 134 135 Kurikulum Merdeka, Bab 5 Rajin Berlatih Halaman all Kunci Jawaban IPS Kurikulum Merdeka Kelas 7 Halaman 121 124: Keberagaman Lingkungan Sekitar Halaman 4
Kunci Jawaban IPS Kelas 9 Halaman 120 125 Kurikulum Merdeka, Tema 2: Perkembangan Ekonomi Digital Halaman all "Dari China belum ada," pungkas Budi. Sebelumnya di awal tahun 2024, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi bertemu dengan Wakil Menteri Infrastruktur, dan Transportasi Korsel Mr. Sangwoo Park, Selasa 9 Januari 2024 silam.
Pertemuan tersebut untuk membahas upaya penyelesaian Feasibility Study (FS) dan pembiayaan pembangunan transportasi massal Light Rail Transit (LRT) di Bali. Dalam pertemuan yang berlangsung di Korea Territorial Development Museum, Seoul, Korsel, Menhub menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen membangun transportasi massal perkotaan untuk mengatasi permasalahan kemacetan di sejumlah wilayah Indonesia, salah satunya yaitu di Bali. Menhub Budi menjelaskan, pemerintah mengundang Korsel untuk bekerja sama membangun proyek transportasi massal berbasis rel pertama yang ada di Bali tersebut.
Adapun Feasibility Study (FS) dilakukan oleh Korea National Railways (KNR) dengan pembiayaan grant dari Korea Exim Bank. “FS nya sudah dimulai pada Januari 2023 lalu, dan kami targetkan studinya sudah selesai pada April 2024,” kata Menhub Budi. Menhub Budi berharap, KNR yang memiliki pengalaman dan reputasi yang baik sebagai perusahaan kereta api di Korsel, dapat mendukung upaya penyelesaian FS sesuai tenggat waktu.
“Pengerjaan FS ini bukanlah suatu yang mudah, karena banyak aspek yang harus dipertimbangkan mulai dari teknis, finansial, dan institusional. Tapi kami yakin FS ini dapat kita selesaikan dengan baik,” ucap Menhub Budi. Terkait dengan pembiayaannya, Menhub mengungkapkan, pemerintah masih terus membahas berbagai skema antara lain memanfaatkan Official Development Assistance (ODA) Loan maupun Public Private Partnership (PPP). “Kami meminta dukungan penuh Pemerintah Korsel kepada pihak Eximbank, KNR, dan pihak terkait lainnya, sehingga Bali dapat menikmati transportasi massal yang lebih baik,” tutur Menhub Budi.
Leave a Reply